Pondok Pesantren Al-Falah Al-Makky merupakan pesantren kecil yang dirintis oleh Abah KH. Ubaidillah Umar bersama isteri beliau, Ibu Nyai Hj. Munifah Djauhari, sejak tahun 1987 M.
Pesantren Al-Falah Al-Makky adalah peAsantren yang masih mempertahankan metode-metode salaf ( terdahulu / kuno ) dalam pembelajarannya hingga kini, dengan harapan warisan kyai-kyai terdahulu tetap berlanjut dan lestari hingga akhir zaman, InsyaAllah.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kwalitas santri yang berdaya saing, Pesantren Al-falah Al-Makky berusaha komitmen dengan visi dan misi untuk mencetak generasi-generasi baru, pesantren juga mewadahi santri dengan beberapa pendidikan formal dan sejumlah Badan Usaha Kreatif Mandiri sebagai bekal untuk para santri saat mereka terjun di tengah-tengah masyarakat dengan harapan akan terlahir manusia-manusia yang beriman dan bertakwa, penerus dan pembawa risalah Islamiyah, memiliki kompetensi ilmiah, keahlian individu produktif, mandiri, dan berintelektual dengan tetap menjunjung tinggi Akhlaqul Karimah.
Menyelenggarakan pendidikan yang berbasis pesantren memerlukan energi yang lebih, disebabkan penyelenggaraan pesantren merupakan kegiatan mandiri yang segala kegiatan dibawah naungan pengasuh. Segala kebutuhan fisik dan nonfisik semua bergantung sepenuhnya kepada kebijakan pengasuh. Dimulai dari pengadaan gedung dan sarana prasarana, penyediaan tenaga pengajar, melaksanakan kegiatan kependidikan dan kegiatan yang bersifat harian , mingguan, bulanan, dan tahunan murni berasal dari inisiatif dan pendanaan pribadi pengasuh, tanpa melibatkan pihak pemerintah yang secara tidak langsung mendapatkan keuntungan dari terciptanya generasi yang beriman, bertaqwa, dan berilmu serta amanah, yang kelak dikemudian hari dapat diandalkan menjadi pribadi-pribadi Anti korupsi, anti kemaksiatan dan sanggup memberikan cahaya yang terang ditengah kehidupan masyarakat yang semakin hari semakin buram.
Sering kali pengasuh disinggung mengenai beban tanggungjawab pelaksanaan dan pengadaan fasilitas fisik dan nonfisik yang tidak ingin melibatkan siapapun, beliau sering kali menjawab “in tanshurulloha yanshurkum” yang berarti jika kalian menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolong kalian. Hingga saat ini, pesantren Alfalah belum pernah menengadahkan tangan kecuali hanya kepada Allah SWT semata. Namun berkat keikhlasan pengasuh serta rahmat Allah SWT, setiap kali direncanakan proyek pembangunan, selalu saja ada tangan-tangan dermawan yang tanpa diminta dengan sukarela membantu dan mengulurkan tangan demi terlaksananya pembelajaran yang berbasis Lillahi Ta’ala ini.
Dengan tidak menutup mata atas segala jasa dan donasi dari para donatur yang ikhlas membantu, beliau selalu mendoakan dan mengajak para santri untuk selalu menyelipkan nama para mukhlisin dalam doa mereka, agar selalu mendapat balasan yang lebih baik dan barokah, serta mendapat balasan yang sempurna kelak di hari Kiamat.