Cerate Your Own Future adalah tema yang diambil oleh tim IIBF (Indonesian Islamic Bussines Forum) dalam workshop yang sudah dua kali diadakan di Pondok Pesantren Alfalah Almakky, tepatnya 22-23 Desember 2021. Kegiatan ini bertujuan untuk melahirkan pebisnis Islami. Hal ini sudah tercantum dalam visi misi IIBF yaitu, building the character and wealth.
Dalam kegiatan ini diikuti oleh 58 santri putra-putri terpilih yang diambil dari kelas 9,10 dan 11. Dihari pertama, peserta workshop semangat mendengarkan materi dari para pengusaha yang memiliki bayak usaha beragam dan mengeluarkan banyak omset setiap bulannya. Bukan hanya menyampaikan materi, tapi para pemateri ini juga menceritakan awal karirnya dimulai, omset yang didapatkan setiap bulannya, sampai dengan jatuh bangun dalam mengembangkan usahanya.
Entrepreneuer Workshop ini memiiliki kontrak belajar, diantaranya adalah peserta harus ikut aktif terlibat. Salah satu bentuk aktif terlibat adalah dengan peserta bertanya kepada pemateri dalam sesi tanya jawab. Selain itu, terdapat sesi dimana peserta menuliskan 40 to be (aku ingin menjadi siapa), to have (apa yang ingin aku miliki), dan to do (apa yang ingin aku lakukan).
Selain materi, action adalah salah satu poin penting dalam mewujudkan impian. Dihari kedua, peserta mengikuti sesi real action, yakni peserta terjun langsung ke pasar dengan tanpa memabawa uang sepeser pun dan mencetak uang sebanyak banyaknya. Dalam sesi ini, peserta tidak diperbolehkan mencetak uang dengan pekerjaan yang menurunkan harga dirinya, seperti mengemis dan mengamen.
Rupanya, banyak santri yang memilih tenaga jasa, katanya “ saya membersihkan musholla polisi dan mendapatkan uang 50 ribu ” ujar salah satu peserta, Adi Rofiqi. Namun juga ada yang memilih untuk menjualkan dagangan dan mengambil keuntungan dari setiap brangnya. Ini dilakukan oleh salah satu peserta workshop oleh santri putri Abidatul Maliki Al-mahbubah. Katanya, “ saya menjualkan es manado dengan harga 5 ribu, kemudian saya menjualnya kembali dengan harga 7 ribu”. Disisi lain, hal pahit pun dialami oleh salah satu peserta, yakni Amanda Dian Tika yang mencetak uang dengan tenaga jasa dan tidak mendapatkan upah sedikit pun.
Setelah sesi ini, peserta diarahkan untuk ISOMA kemudian mengikuti sesi selanjutnya yakni sesi Goodness. Disesi ini, peserta disediakan kertas manila dan majalah guna untuk menempelkan cita-citanya yang diambil dari beberapa gambar dan tulisan didalam majalah.
Kali ini perolehan tertinggi diraih oleh PT.Adira Dinamika dengan jumlah Rp.141.000 dan di apreasi oleh para pengusaha. Kegiatan ini berakhir tepat pukul 16.00 WIB.
Penulis :
Cantika Nabila & Maulida Ashoffar
Tim Jurnalis