PP. Alfalah Almakky

Apabila kita lemah dari membaca sepertiga Al Quran di malam hari, maka bacalah Al Ikhlas tiga kali, itu memiliki nilai membaca Al quran seluruhnya. Dikatakan pahala sepertiga Alquran itu ‘ala haqiqotihi (dengan arti sebenarnya). Namun bukan berarti kita boleh mengabaikan membaca al-quran karena itu pekerjaan yang mulia dan tidak boleh ditinggalkan.

Dikatakan pula, pahala membaca satu kali surat al ikhlas, sama dengan sepertiga pahala membaca Alquran, dalam artian hal itu dikarenakan sepertiga alquran itu berisi tauhid, sepertiga Alquran selanjutnya itu berisi hukum, sepertiga Alquran yang terakhir itu berisi kisah umat terdahulu, cerita-cerita yang mengandung mawa’iidh(peringatan).

Membaca alquran adalah ‘amalusshoolihaat, berarti masuk pintu keutamaan berbuat baik dengan banyak yaitu pahalanya 10 kali lipat, meluangkan waktunya untuk ibadah atau membaca, disaat bersamaan bisa menjauhi maksiat,  bisa menghayati isi al-quran, membaca dengan tartil, dan Lelah dalam ibadah itu mendatangkan banyak pahala. Berdasar “Ajruki ‘ala qodri nashobiki” yang berarti pahalamu itu tergantung atas kadar kepayahanmu, itu perkataan Rasulullah kepada Sayyidah Zainab.

Memang benar bahwa seseorang tidak akan serta merta akan masuk surga dengan amal ibadahnya begitu saja, sebagaimana hadits Lan yadkhula ahadun minkum al Jannah bi ‘amalihi, seseorang masuk surga tidak dengan amalnya,melainkan hanya dengan rahmat Allah swt semata, dan lebih baik jika ditambah dengan kecintaan pada surat Al Ikhlas. Nabi SAW bersabda “hubbuka iyyahu yudkhiluka al Jannah” cintamu terhadapnya (al ikhlas) memasukkanmu ke surga. 

Dalam Al quran, terdapat surat Al Fadhil (utama) seperti surat al-ikhlas dan ada surat yang Al mafdhul (bukan utama) seperti surat al Lahab, tapi meskipun demikian kita tetap tidak boleh meninggalkan (hajr) yang al mafdhul. Fadilah dalam suatu perkara itu tidak menyebabkan kerendahan yang lain.